Langsung ke konten utama

Jajahi Kuliner Khas Makassar

Pisang goreng, jajanan asli Indonesia, baru – baru ini dinobatkan jadi snack atau makanan penutup terbaik didunia dari 100 makanan lainnya menurut TasteAtlas. Nah, kali ini aku akan cerita tentang kue atau jajanan tradisional Indonesia lainnya, yaitu dari Sulawesi Selatan, Kota Makassar.

 

Halo semuanya, sebelumnya aku mau mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya, karena kamu masih terus mau untuk baca dan ngunjungin blog aku. Oke, seperti yang kalian tau, aku memiliki keturunan dari daerah Sulawesi dari kedua orang tuaku. Aku pernah tinggal di Makassar saat waktu aku berada di sekolah dasar selama dua tahun, dan setelah itu aku selalu mengunjungi Makassar ketika ada acara keluarga seperti saat Lebaran dan juga ketika acara liburan.

 

Nah, biasanya ketika sedang berada di Makassar aku dan keluargaku sering eksplorasi kuliner tradisional yang ada disana. Layaknya pulau lainnya yang ada di Indonesia, Sulawesi juga diberkahi dengan banyaknya makanan tradisional yang enak-enak, dan pada setiap daerah pasti memiliki ciri khas makanannya masing-masing. Sama halnya dengan Sulawesi Selatan atau Makassar yang khas dengan Coto Makassar, Konro, dan Pisang Ijo. Namun, kali ini aku akan memperkenalkan kalian pada kue tradisional yang menjadi makanan khas dan popular di sana.

 

Kue khas Indonesia

Kue yang pertama yang mau aku ceritakan adalah Onde-onde. Kue ini mirip bentuknya dengan Klepon. Bagi masyarakat Bugis, Onde-onde sering dijadikan sebagai kue tradisional yang wajib ada pada ritual syukuran seperti saat pindah ke rumah baru, membeli kendaraan baru, dan sebagainya. Karena di dalam kue ini terdapat harapan dan doa. Onde – onde ini memiliki bentuk bulat yang ternyata juga merupakan representasi atas persatuan. Pertama kali aku merasakan Kue Onde – onde  adalah ketika bertepatan dengan acara syukuran ketika aku masih tinggal di Sorong. Aku langsung suka dan ketagihan dengan Onde – onde yang dibuat oleh keluargaku karena rasanya manis dan enak. Dan ternyata, ketika aku mencoba Onde – onde asli yang ada di Makassar, ternyata rasanya lebih enak menurutku. Karena ukuran yang ada disana lebih besar dan lebih banyak isi gula merahnya. Selain itu parutan kelapa yang menumpuk membuatku gak akan pernah lupa sensasi makan kue Onde – onde asli yang ada di Makassar.

 

kue basah indonesia

Kue yang kedua adalah Dadar Santan. Mungkin kamu lebih familiar dengan makanan khas Makassar yang bernama Pisang Ijo. Dimana Pisang Ijo tersebut lebih terkenal dan lebih mudah dinikmati diberbagai daerah dibandingkan Dadar Santan. Jadi sebenarnya Dadar Santan ini sama bentuknya dengan Pisang Ijo, hanya perbedannya adalah pada isinya dan cara menyajikannya. Jika Pisang Ijo berisi pisang dan dimakan dengan kuah yang diberikan es, maka dadar pada dadar santan diisi dengan campuran kacang tanah goreng yang dicincang kasar dan sedikit gula pasir dan disajikan dengan kuah hangat. Kuah campurannya berbahan sama. Biasanya di atas kuah diberi topping berwarna merah yang menggunakan sirup khas Makassar. Pertama kali aku makan Dadar Santan yaitu ketika aku berada di Makassar saat masih SD. Ketika itu ada salah satu tanteku yang sengaja membuat hidangan tersebut ketika keluarga berkumpul. Sejujurnya, aku lebih suka Dadar Santan dibandingkan dengan Onde – onde karena adanya kuah merah pada Dadar Santan itu. Oiya, biasanya Dadar Santan ini biasanya dikonsumsi pada sore hari menjelang terbenamnya matahari.

 

snack indonesia
 

Selain kedua makanan tersebut, ada juga makanan kudapan yang bernama Panada. Sebenarnya, Panada ini adalah jajanan khas Manado, tetapi memiliki popularitas dan banyak digemari di Makassar. Panada adalah roti isi yang dipanggang atau digoreng, dan diberikan dengan isian Ikan Cakalang yang dicincang serta dicampur dengan bihun rebus. Moment pertama kali aku makan Panada yaitu ketika aku masih tinggal di Sorong. Seperti yang aku bilang tadi, Karena Panada adalah asli dari Manado, jadi yang jual Panada di Sorong adalah orang Manado. Dan benar saja, ketika aku berkunjung ke Makassar ternyata banyak juga yang jual Panada ini, dan mereka asli orang Makassar yang sudah dari kecil mengkonsumsi Panada. Jadi bisa dibilang Panada ini juga telah menjadi jajanan sehari – hari yang biasa dinikmati pada pagi hari untuk sarapan oleh masyarakat Makassar. Agar rasa Panada ini jadi lebih nikmat, Masyarakat Makassar sering menyajikan dengan Kopi atau Teh yang masih hangat.

 

Dalam perkembangannya ketiga kue tradisional ini tidak hanya dikonsumsi pada saat waktu-waktu tertentu, bahkan karena ketiga kue ini sudah menjadi jajanan tradisional yang mandarah daging untuk Masyarakat Makassar, jadi kue ini sering disajikan juga pada saat berbuka puasa pada bulan Ramadhan. Hal ini juga tidak lepas dari cara membuatnya yang simple, rasanya juga enak. Tapi itu tidak berlaku untuk semua orang, karena tidak sedikit juga orang yang memilih untuk membeli dan langsung menikmatinya.

 

Sebenarnya masih banyak lagi makanan khas atau tradisional dari Makassar yang bisa aku ceritakan, aku akan ceritakan lagi nanti diblog aku ini. Oke, sampai sini dulu ceritaku kali ini, buat kamu yang ingin tau cerita aku lainnya, jangan lupa untuk selalu ikutin blog aku, social mediaku, Instagram di hayaqilaa dan TikTok aku di hayaqilaa.

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Haya Cookies

Hello Everyone, Terima kasih ya, karena kalian masih tetap meluangkan waktu untuk mengunjungi dan membaca blog – blog dari aku. So, thank you so much, because it’s mean a lot to me.   Saat ini aku sedang belajar hal baru dalam dunia usaha. Semuanya berawal ketika aku ditanya oleh seorang teman yang sedang mencari sesuatu barang yang dia butuhkan. Ketika temanku itu bertanya kepadaku, kebetulan aku punya informasi tentang barang itu dan bisa menyediakan barang yang dia cari. Aku dengan senang hati membantu temanku itu untuk mendapatkannya, namun hal yang tidak aku sangka adalah ketika dia memberikan uang jasa kepadaku karena aku membantunya. Padahal ketika itu, aku benar – benar hanya ingin menolong teman yang sedang kesulitan mencari barang yang dia butuhkan. Karena kejadian itu, akupun mencari tau tentang dunia usaha dan dunia bisnis, karena aku merasa bantuan yang aku berikan itu tidak perlu diberikan uang jasa, tapi temanku bersikeras untuk memberikan uang itu

Time To End Loneliness

Halo guys, kali ini aku pengen sharing seputar kronologi pengembangan diriku. Suatu hal yang aku bangun sejak beberapa bulan lalu. Saat ini, aku merasa bahwa aku sedang menginjak fase dimana menyadari beberapa perubahan baru, seperti memiliki keinginan tinggi untuk menjadi pribadi yang lebih baik, berkembang, dan bermanfaat. Fase perubahan yang dimana banyak hal dan pelajaran baru yang ditemui. Tidak lain dan tidak bukan untuk membentuk pribadi yang jauh lebih baik lagi. Aku yakin, tidak sedikit diantara kalian yang menginjak fase ini.    Salah satu bagian yang aku lewati adalah bagaimana aku memahami dan menghadapi diriku. Karena dari situ lah aku bisa perlahan keluar dari zona aman dan nyaman. Memang butuh kepercayaan diri, kedisiplinan dan kebijaksanaan.   Ketika belajar memahami dan menghadapi diriku sendiri, aku banyak melakukan analisa diri. Terlebih jika ada suatu hal yang menggangguku dalam proses ini. Salah satunya ketika aku kerap kali merasakan kesepian. Kondisi yang

Ragam Cerita Sekolah Asrama – Bag.3

Banyaknya hal yang aku lakukan memberiku cukup banyak pelajaran. Dari keberanianku dalam menetapkan keputusan, mengenal teman baru, serta pengalaman-pengalaman yang sangat bernilai besar. Walau terkadang dengan aturan yang diterapkan, aku suka merasa punya keterbatasan, tetapi aku selalu mencari cara agar bisa tetap melakukan berbagai hal dengan maksimal.   Pada 2020, tepatnya saat Indonesia dilanda Covid-19, sekolahku memutuskan untuk meliburkan seluruh kegiatan di asrama maupun sekolah. Saat itu kami diminta untuk pulang ke kampung halaman masing-masing dengan jangka waktu 3 bulan. Aku merasa senang, karena dengan waktu yang panjang, aku bisa bertemu dengan keluargaku setelah sekian lama tidak bertemu. Tapi ternyata semua diluar dugaan, karena pandemi covid berlangsung hingga total 2 tahun. Aku pikir hanya akan beraktivitas dirumah selama 3 bulan, dan kembali bertemu dengan teman – temanku. Aku dan teman - temanku merasa sedih karena ternyata, waktu kami ber