Langsung ke konten utama

Pesona Laut Sulawesi Selatan


 

Kalian ada yang pernah menginjak tanah Sulawesi? Di bagian mana? Selatan, barat, timur, tengah? Kebetulan aku terlahir dari keturunan darah Bugis, Makassar. Ya, memang aku lahir di Sorong Papua Barat. Tetapi kedua orangtuaku adalah orang asli sana.

 

Sulawesi Selatan kerap dikenal dengan sebutan Celebes, yang merupakan julukan dari para pelaut Portugis. Karena mayoritas penduduk Sulawesi adalah pembuat perahu dan pelaut, Sulawesi Selatan terkenal dengan Kapal Pinisi yang merupakan kapal layar tradisional dari Suku Bugis. Kapal Pinisi adalah kapal kayu legendaris yang berasal dari Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang kira-kira sudah dibuat sejak abad ke-14 atau tahun 1400-an.

 

Bulukumba merupakan sebuah kabupaten yang terletak di ujung paling selatan Sulawesi Selatan dan berjarak kurang lebih 160 km dari Makassar. Tidak hanya itu, selain tempat pembuatan Kapal Pinisi, Bulukumba juga dikenal memiliki alam indah yang didominasi oleh pantai. Salah satu destinasi yang sering dikunjungi adalah Pantai Bira. Pantai Tanjung Bira terletak sekitar 40 km atau kurang lebih 1 jam perjalanan dari pusat kota Bulukumba.


 


 

Pantai Bira merupakan destinasi paling eksotis di Sulawesi Selatan. Air jernih yang berpadu warna antara biru dan toska ini menarik perhatian para wisatawan. Ditambah pasir putih yang mempercantik pemandangan di pantai ini. Para pengunjung juga dapat menikmati keindahan bawah laut dengan melakukan snorkeling dan diving. Letak Pantai Bira ini juga cocok untuk melihat indahnya matahari saat terbit dan tenggelam. 

 


 
 

Selain Pantai Bira, adapula Pantai Bara. Namanya memang mirip, hanya bedanya Pantai Bara adalah pantai tersembunyi yang lokasinya sedikit terpencil. Pantai Bara ini adalah pantai tersembunyi yang ada di Bulukumba, sangat cocok untuk wisatawan yang ingin menikmati pantai yang sunyi dan tenang. Letaknya hanya butuh waktu sekitar 15 menit dari depan gerbang Kawasan Wisata Tanjung Bira. Selain itu, sepanjang Pantai Bara ini ditutupi oleh tebing karang yang justru makin memberi kesan bahwa pantai ini begitu terpencil. Banyak orang mengatakan bahwa berkunjung ke Pantai Bara ini seperti punya pantai pribadi.

 


 

Wisata lain yang terkenal di Bulukumba ialah Titik Nol Bulukumba, atau kadang juga disebut dengan Titik Nol Sulawesi Selatan. Berbeda dengan Pantai Bira dan Bara yang menyajikan hamparan pasir putih, di Titik Nol kita bisa melihat pemandangan laut dari atas tebing yang terbentuk dari hantaman ombak. Yang tingginya 50 meter di atas permukaan laut.

 

Tempat ini dapat membuat kita serasa melayang di atas air, karena terdapat tangga kayu dan jembatan kaca. Namun, tempatnya tidak terlalu luas karena berada di ujung tebing yang menjorok ke laut. Jadi, ketika berdiri di ujung jembatan, kita dapat melihat hamparan laut terlihat jelas di ujung tanjung.

 

Itu dia keseruanku di Sulawesi. Di tulisanku selanjutnya aku akan bercerita lebih banyak tentang Sulawesi. See u!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Haya Cookies

Hello Everyone, Terima kasih ya, karena kalian masih tetap meluangkan waktu untuk mengunjungi dan membaca blog – blog dari aku. So, thank you so much, because it’s mean a lot to me.   Saat ini aku sedang belajar hal baru dalam dunia usaha. Semuanya berawal ketika aku ditanya oleh seorang teman yang sedang mencari sesuatu barang yang dia butuhkan. Ketika temanku itu bertanya kepadaku, kebetulan aku punya informasi tentang barang itu dan bisa menyediakan barang yang dia cari. Aku dengan senang hati membantu temanku itu untuk mendapatkannya, namun hal yang tidak aku sangka adalah ketika dia memberikan uang jasa kepadaku karena aku membantunya. Padahal ketika itu, aku benar – benar hanya ingin menolong teman yang sedang kesulitan mencari barang yang dia butuhkan. Karena kejadian itu, akupun mencari tau tentang dunia usaha dan dunia bisnis, karena aku merasa bantuan yang aku berikan itu tidak perlu diberikan uang jasa, tapi temanku bersikeras untuk memberikan uang itu

Time To End Loneliness

Halo guys, kali ini aku pengen sharing seputar kronologi pengembangan diriku. Suatu hal yang aku bangun sejak beberapa bulan lalu. Saat ini, aku merasa bahwa aku sedang menginjak fase dimana menyadari beberapa perubahan baru, seperti memiliki keinginan tinggi untuk menjadi pribadi yang lebih baik, berkembang, dan bermanfaat. Fase perubahan yang dimana banyak hal dan pelajaran baru yang ditemui. Tidak lain dan tidak bukan untuk membentuk pribadi yang jauh lebih baik lagi. Aku yakin, tidak sedikit diantara kalian yang menginjak fase ini.    Salah satu bagian yang aku lewati adalah bagaimana aku memahami dan menghadapi diriku. Karena dari situ lah aku bisa perlahan keluar dari zona aman dan nyaman. Memang butuh kepercayaan diri, kedisiplinan dan kebijaksanaan.   Ketika belajar memahami dan menghadapi diriku sendiri, aku banyak melakukan analisa diri. Terlebih jika ada suatu hal yang menggangguku dalam proses ini. Salah satunya ketika aku kerap kali merasakan kesepian. Kondisi yang

Ragam Cerita Sekolah Asrama – Bag.3

Banyaknya hal yang aku lakukan memberiku cukup banyak pelajaran. Dari keberanianku dalam menetapkan keputusan, mengenal teman baru, serta pengalaman-pengalaman yang sangat bernilai besar. Walau terkadang dengan aturan yang diterapkan, aku suka merasa punya keterbatasan, tetapi aku selalu mencari cara agar bisa tetap melakukan berbagai hal dengan maksimal.   Pada 2020, tepatnya saat Indonesia dilanda Covid-19, sekolahku memutuskan untuk meliburkan seluruh kegiatan di asrama maupun sekolah. Saat itu kami diminta untuk pulang ke kampung halaman masing-masing dengan jangka waktu 3 bulan. Aku merasa senang, karena dengan waktu yang panjang, aku bisa bertemu dengan keluargaku setelah sekian lama tidak bertemu. Tapi ternyata semua diluar dugaan, karena pandemi covid berlangsung hingga total 2 tahun. Aku pikir hanya akan beraktivitas dirumah selama 3 bulan, dan kembali bertemu dengan teman – temanku. Aku dan teman - temanku merasa sedih karena ternyata, waktu kami ber