Langsung ke konten utama

Time To End Loneliness


Halo guys, kali ini aku pengen sharing seputar kronologi pengembangan diriku. Suatu hal yang aku bangun sejak beberapa bulan lalu. Saat ini, aku merasa bahwa aku sedang menginjak fase dimana menyadari beberapa perubahan baru, seperti memiliki keinginan tinggi untuk menjadi pribadi yang lebih baik, berkembang, dan bermanfaat. Fase perubahan yang dimana banyak hal dan pelajaran baru yang ditemui. Tidak lain dan tidak bukan untuk membentuk pribadi yang jauh lebih baik lagi. Aku yakin, tidak sedikit diantara kalian yang menginjak fase ini. 

 

Salah satu bagian yang aku lewati adalah bagaimana aku memahami dan menghadapi diriku. Karena dari situ lah aku bisa perlahan keluar dari zona aman dan nyaman. Memang butuh kepercayaan diri, kedisiplinan dan kebijaksanaan.

 

Ketika belajar memahami dan menghadapi diriku sendiri, aku banyak melakukan analisa diri. Terlebih jika ada suatu hal yang menggangguku dalam proses ini. Salah satunya ketika aku kerap kali merasakan kesepian. Kondisi yang membuat aku merasa sunyi, tidak punya siapa-siapa, bahkan iri dengan pencapaian orang lain. 

 

Karena tanpa disadari, seseorang yang merasa kesepian cenderung mengalami kesulitan dalam mengatur emosi seperti menyembunyikan/menghindari perasaan, yang membuat seseorang sering merenung. Selain kesulitan dalam mengatur emosi, seseorang yang kesepian juga menimbulkan resiko yang berkait dengan konteks sosial seperti timbulnya perasaan terasing, tidak merasa dimiliki atau memiliki, merasa tidak berarti, dan merasa tidak dapat dukungan sosial. Pastinya, sifat tersebut sangat tidak baik untuk kesehatan mental.

 

Apakah diantara kalian ada yang pernah merasakan hal tersebut? Atau bahkan sedang merasa kesepian? Aku yakin tidak ada satupun seseorang yang memiliki keinginan untuk merasakan sepi. Melewati masa kesepian memang bukanlah sesuatu yang mudah. Tetapi, dalam menghadapi keadaan ini, pastikan kamu tidak menyalahkan diri sendiri, dan yakini bahwa kesepian adalah sesuatu yang dapat berlalu.


Sebelum aku mengerti bagaimana cara mengatasi rasa kesepian, aku seringkali memilih untuk melarikan diri ke hal-hal yang tidak perlu. Seperti oversharing dengan orang lain dan di sosial media, foya-foya, dan jadi orang suka ikut-ikutan karena suka ngerasa takut akan ketertinggalan atau yang biasa disebut FOMO (Fear of Missing Out). Dari situ banyak pengaruh negative yang muncul hingga tidak jarang aku juga dimanfaatin sama orang. Jujur capek sih, kalau harus melakukan hal tersebut terus-menerus.

 


Kesadaran itu muncul ketika aku mengikuti training digital kreatif. Awalnya ada beberapa kesulitan dan sedikit perasaan kaget ketika menerima beberapa hal yang harus aku rubah termasuk dalam hal manajemen waktu, komitmen, fokus, dan disiplin. Kreativitas itu memang tidak terbatas, tapi ternyata justru di dunia kreativitas sangat membutuhkan disiplin dan fokus. Supaya bisa mencapai goal atau target yang ingin dicapai. Dari hal dasar ini aja aku merasakan bedanya. Dari sebelum ikut training sampai ikut training. Perlahan, aku pun membentuk diriku menjadi pribadi yang lebih tenang, percaya diri, yakin, teratur.

 

Saat melakukan hal tersebut, aku perlahan bisa jauh lebih mengenal diriku dan mengurai segala kronologi yang terjadi dalam diriku. Dari situ aku sadar, bahwa penyebab kesepianku selama ini adalah karena mindset yang belum begitu luas hingga kurangnya pengetahuan, dan karena adanya keterbatasan lingkungan. Aku pun memperbaiki hal tersebut dengan banyak membaca buku, dan berkumpul bersama orang-orang yang berkompeten dan dewasa.

 

Aku menikmati setiap step yang terjadi dalam proses ini karena aku paham aku pantas mendapatkan dan menerima hal terbaik untuk diriku dan masa depan dengan kualitas hidup lebih baik. Jadi apapun yang aku pelajari, dapatkan, dan terima saat ini ya karena memang itu rezeki-rezeki ku yang mendukungku untuk mendapatkan kualitas diri dan hidup lebih baik. 

 

Setelah melalui proses tersebut, aku jauh lebih bisa mengelola waktu dan prioritas diriku. Aku juga merasa lebih bebas dalam mengeksplorasi pengetahuan. Selain itu aku jadi jauh lebih bisa membedakan antara hal baik dan buruk yang membuat aku bisa membentuk boundaries di diri aku.

 

Kalau boleh tau, apa sih hal yang memicu kalian hingga bisa mengalami kesepian? Dan bagaimana cara kalian menyelesaikan hal itu?  


All right then. That’t it for today. See you in another Video, Photo, or Blog at @hayaqilaa on Instagram and @hayaqilaa on TikTok. Thank you guys! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Haya Cookies

Hello Everyone, Terima kasih ya, karena kalian masih tetap meluangkan waktu untuk mengunjungi dan membaca blog – blog dari aku. So, thank you so much, because it’s mean a lot to me.   Saat ini aku sedang belajar hal baru dalam dunia usaha. Semuanya berawal ketika aku ditanya oleh seorang teman yang sedang mencari sesuatu barang yang dia butuhkan. Ketika temanku itu bertanya kepadaku, kebetulan aku punya informasi tentang barang itu dan bisa menyediakan barang yang dia cari. Aku dengan senang hati membantu temanku itu untuk mendapatkannya, namun hal yang tidak aku sangka adalah ketika dia memberikan uang jasa kepadaku karena aku membantunya. Padahal ketika itu, aku benar – benar hanya ingin menolong teman yang sedang kesulitan mencari barang yang dia butuhkan. Karena kejadian itu, akupun mencari tau tentang dunia usaha dan dunia bisnis, karena aku merasa bantuan yang aku berikan itu tidak perlu diberikan uang jasa, tapi temanku bersikeras untuk memberikan uang itu

Ragam Cerita Sekolah Asrama – Bag.3

Banyaknya hal yang aku lakukan memberiku cukup banyak pelajaran. Dari keberanianku dalam menetapkan keputusan, mengenal teman baru, serta pengalaman-pengalaman yang sangat bernilai besar. Walau terkadang dengan aturan yang diterapkan, aku suka merasa punya keterbatasan, tetapi aku selalu mencari cara agar bisa tetap melakukan berbagai hal dengan maksimal.   Pada 2020, tepatnya saat Indonesia dilanda Covid-19, sekolahku memutuskan untuk meliburkan seluruh kegiatan di asrama maupun sekolah. Saat itu kami diminta untuk pulang ke kampung halaman masing-masing dengan jangka waktu 3 bulan. Aku merasa senang, karena dengan waktu yang panjang, aku bisa bertemu dengan keluargaku setelah sekian lama tidak bertemu. Tapi ternyata semua diluar dugaan, karena pandemi covid berlangsung hingga total 2 tahun. Aku pikir hanya akan beraktivitas dirumah selama 3 bulan, dan kembali bertemu dengan teman – temanku. Aku dan teman - temanku merasa sedih karena ternyata, waktu kami ber