Langsung ke konten utama

Ragam Cerita Sekolah Asrama - Bag.1

madrasah mu'allimaat

Sebelumnya, aku bercerita tentang bagaimana pengalaman aku dalam menjalankan puasa Ramadhan di tanah rantau. Dari situ, ada beberapa pertanyaan yang muncul dari teman – teman, tentang bagaimana awal mula aku memilih untuk merantau.

 

Aku sudah memutuskan untuk merantau pada tahun 2015. Tepatnya saat aku masih berusia 12 tahun. Saat itu pilihanku jatuh kepada sekolah asrama yang letaknya di Yogyakarta. Sekolah yang membuatku betah berlama-lama di Jogja. Nama sekolahku adalah Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta. Itu adalah sekolah tempatku menempuh jenjang pendidikan tingkat SMP dan SMA selama 6 tahun.

 

Aku selalu tertarik dengan seluk beluk tentang Daerah Istimewa Yogyakarta dari sejak dulu, sejak aku masih tumbuh besar di Sorong, Papua. Aku sangat ingin sekali mengunjungi Kota Istimewa ini, namun sayangnya ada saja yang membuatku belum berkesempatan atau kesampaian. Hingga pada akhirnya, kesempatan tersebut datang untuk bisa bersekolah di Kota ini.  Sudah pasti aku tidak ragu – ragu lagi untuk mengambil kesempatan tersebut. Uniknya, Aku berangkat ke Yogyakarta hanya berbekal keberanian, karna saat itu orang tua ku belum bisa mendampingi perjalananku menuju kesana. Karena, saat itu bertepatan dengan kegiatan mereka yang tengah sibuk. Sementara pada saat yang sama, pihak sekolah sudah memintaku untuk datang dan menjalani tes masuk. Maka pada saat itu, Aku harus memberanikan diri untuk ikut bersama dengan temanku yang juga akan berangkat ke Yogyakarta, dari Sorong, bersama dengan Ibunya.

 

Setibanya aku di jogja, Aku singgah dan menginap di rumah Pamanku. Aku bersyukur karena ketika sampai Yogya, Aku bisa langsung bertemu dengan orang yang Aku kenal. Aku jadi bisa langsung merasa nyaman dan familiar dengan keadaan sekitarku. Karena saat itu, Aku langsung harus menyiapkan diri untuk melaksanakan Tes Masuk Sekolah ke Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Yogyakarta. Karena menurut orang – orang disekitarku pada waktu itu, ada sekitar ribuan peserta yang mendaftar, sehingga pasti nilai persaingan untuk masuk akan sangat ketat. Aku bertekat dan berdoa untuk bisa diterima masuk untuk sekolah disini dan Alhamdulillah dengan keyakinan serta usahaku, Aku bersyukur sekali dan merasa menjadi salah satu orang yang beruntung bisa diterima di Sekolah ini.

 

Dengan diterimanya aku di Sekolah ini, membuatku berkenalan dengan komitmen dengan peraturan dari Sekolah yang harus ditaati oleh setiap murid. Seperti tidak boleh membawa gadget, libur di hari jumat, dan adanya batasan jam masuk asrama. Aku sebenarnya tidak begitu keberatan dengan aturan itu, tetapi ada satu hal yang membuatku sedikit kaget, yaitu kami diwajibkan untuk menempuh pendidikan selama 6 tahun yang mencakup SMP dan SMA. Saat mendengar hal tersebut aku merasa siap tidak siap. Karena menurutku saat itu, 6 tahun bukanlah waktu yang singkat. Aku sangat bimbang dalam mengambil keputusan , karena ketika Aku memutuskan untuk bersekolah disini, Aku harus siap untuk menghabiskan waktu-ku di Kota yang belum sepenuhnya Aku kenali. Selain itu ada ketakutan yang muncul, salah satunya yang paling menjadi bahan pertimbanganku ialah, seperti tidak punya banyak waktu untuk bertemu dengan keluarga. Namun, karena aku sudah berkomitmen untuk menjalani ini semua, Aku selalu menguatkan diriku untuk tetap mengingat alasanku memilih dan berkomitmen untuk merantau dan bersekolah disini.

 

Beberapa hari setelah pengumuman penerimaan siswa dan penempatan asrama, aku pun menyiapkan banyaknya perlengkapan yang dibutuhkan. Seperti peralatan sekolah, dan peralatan keperluan harian. Setelah itu  Aku menata barang-barang sesuai penempatan tempat yang ditentukan. Ketika tiba saatnya masuk asrama, Aku bertemu dengan banyak sekali teman-teman yang sama denganku. Teman seperantauan yang juga sama-sama sedang menguatkan diri untuk jauh dari orang tua. Kami berkumpul, dan saling men-support satu sama lain. Hingga pada akhirnya rasa takut dan kekhawatiran yang Aku alami perlahan meredam.

 

Sampai sini dulu cerita Bagian 1 untuk Ragam Cerita Sekolah Asrama, ya. Untuk selanjuntya, Aku akan ceritakan tentang apa saja yang aku lakukan semasa bersekolah disini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Haya Cookies

Hello Everyone, Terima kasih ya, karena kalian masih tetap meluangkan waktu untuk mengunjungi dan membaca blog – blog dari aku. So, thank you so much, because it’s mean a lot to me.   Saat ini aku sedang belajar hal baru dalam dunia usaha. Semuanya berawal ketika aku ditanya oleh seorang teman yang sedang mencari sesuatu barang yang dia butuhkan. Ketika temanku itu bertanya kepadaku, kebetulan aku punya informasi tentang barang itu dan bisa menyediakan barang yang dia cari. Aku dengan senang hati membantu temanku itu untuk mendapatkannya, namun hal yang tidak aku sangka adalah ketika dia memberikan uang jasa kepadaku karena aku membantunya. Padahal ketika itu, aku benar – benar hanya ingin menolong teman yang sedang kesulitan mencari barang yang dia butuhkan. Karena kejadian itu, akupun mencari tau tentang dunia usaha dan dunia bisnis, karena aku merasa bantuan yang aku berikan itu tidak perlu diberikan uang jasa, tapi temanku bersikeras untuk memberikan uang itu

Time To End Loneliness

Halo guys, kali ini aku pengen sharing seputar kronologi pengembangan diriku. Suatu hal yang aku bangun sejak beberapa bulan lalu. Saat ini, aku merasa bahwa aku sedang menginjak fase dimana menyadari beberapa perubahan baru, seperti memiliki keinginan tinggi untuk menjadi pribadi yang lebih baik, berkembang, dan bermanfaat. Fase perubahan yang dimana banyak hal dan pelajaran baru yang ditemui. Tidak lain dan tidak bukan untuk membentuk pribadi yang jauh lebih baik lagi. Aku yakin, tidak sedikit diantara kalian yang menginjak fase ini.    Salah satu bagian yang aku lewati adalah bagaimana aku memahami dan menghadapi diriku. Karena dari situ lah aku bisa perlahan keluar dari zona aman dan nyaman. Memang butuh kepercayaan diri, kedisiplinan dan kebijaksanaan.   Ketika belajar memahami dan menghadapi diriku sendiri, aku banyak melakukan analisa diri. Terlebih jika ada suatu hal yang menggangguku dalam proses ini. Salah satunya ketika aku kerap kali merasakan kesepian. Kondisi yang

Ragam Cerita Sekolah Asrama – Bag.3

Banyaknya hal yang aku lakukan memberiku cukup banyak pelajaran. Dari keberanianku dalam menetapkan keputusan, mengenal teman baru, serta pengalaman-pengalaman yang sangat bernilai besar. Walau terkadang dengan aturan yang diterapkan, aku suka merasa punya keterbatasan, tetapi aku selalu mencari cara agar bisa tetap melakukan berbagai hal dengan maksimal.   Pada 2020, tepatnya saat Indonesia dilanda Covid-19, sekolahku memutuskan untuk meliburkan seluruh kegiatan di asrama maupun sekolah. Saat itu kami diminta untuk pulang ke kampung halaman masing-masing dengan jangka waktu 3 bulan. Aku merasa senang, karena dengan waktu yang panjang, aku bisa bertemu dengan keluargaku setelah sekian lama tidak bertemu. Tapi ternyata semua diluar dugaan, karena pandemi covid berlangsung hingga total 2 tahun. Aku pikir hanya akan beraktivitas dirumah selama 3 bulan, dan kembali bertemu dengan teman – temanku. Aku dan teman - temanku merasa sedih karena ternyata, waktu kami ber